Kamis, 16 Mei 2013

Dunia baruku

      Memang bukan hal baru lagi mungkin bagi kebanyakan orang tentang hobi menulis. karena memang dari zamannya kita TK (sekarang PAUD dulu baru masuk TK) sampai dunia ini berakhir kita tetap berkutat dengan yang namanya 'Menulis'. Dari menulis catatan di kelas, penyemangat diri, pesanan orang, agenda hari ini, dll. Tapi, bukan menulis seperti itu yang aku maksud di artikelku ini. Yang aku maksud adalah menulis karya yang mempunyai nilai lebih dari sekedar menulis catatan. Seperti menulis buku, cerpen, cermin, cergam, puisi, prosa, karya ilmiah, dst.

     Ya, aku ingin mulai membiasakan diri dengan menulis. Menulis itu segalanya. Itu yang kualami. Setelah peristiwa-peristiwa lampau yang buruk tentang menulis, membawaku ingin lebih sering lagi untuk menulis.
Menulis, menulis, menulis. Kapanpun, dimanapun, sedangapapun (kecuali di kamar mandi ya, gila aja bawa buku sama pulpen di kamar mandi, memangnya pulpen sama bukunya mau dimandiin juga?hehe). 

      Kembali lagi ke kata 'Menulis'. Belajar dari pengalaman itu, aku jadi tahu apa sebenarnya manfaat dari menulis. Terlepas dari artikel-artikel dari blog-blog orang lain, pengalaman orang lain. This is true from my story. Yup, menulis itu :

# Membahagiakan diri sendiri dan orang lain
   The meaning of above sentence is ketika kita menulis sesuatu dengan hati, dengan rasa senang, gembira, bahagia, it will be make yourself feel happy. Terlebih lagi ketika orang lain membaca tulisan kita, dia akan ikut merasakan what we are feelings. So, don't be doubt to start writing!
>> When we do something by heart, it will be accept by heart too...

# Menguatkan memori otak
   Kalau yang ini, semua orang pasti punya persepsi yang sama. Kenapa? Karena ketika kita menulis, semua anggota badan bekerja, mata melihat, mulut membaca, telinga mendengar, otak merekam. Otak kita itu laksana kartu memori (kata orang, lupa tapi siapanya,hehe). Dia akan merekam semua aktifitas yang kita lakukan termasuk menulis. Apa yang kita lihat kita baca, otak mengolah data sampai kita memahami bacaan tersebut. 

# Be alarm
   It's my real story. Ketika kita menulis sesuatu yang insya Allah kita niatkan untuk kebaikan. Dengan sendirinya dia akan menjadi alarm. Misalnya kita kadang berpikir, "saya nulis begini, masa' seperti ini jadinya? Kan malu". Nah itu dia alarm yang ku maksud.

# Be your self
   Yup, be yourself! Itu yang sedang kuusahakan. Ketika kita menulis, kita akan merasa jadi diri sendiri, karena apa yang kita tulis bersumber dari hati artinya tanpa intervensi dari pihak manapun. Biasanya, kalau yang memerlukan intervesi itu, penulis yang bekerja secara profesional dalam sebuah lembaga yang menaunginya.

Tentunya, sebelum kita menulis. Haruslah telebih dahulu mulai membaca!

1 komentar:

  1. menulis terapi jiwa, juga ladang amal bagi mereka yang membagi ilmu dan menebar pesan kebaikan, insya Allah :)

    BalasHapus