Selasa, 21 Januari 2014

Desa Sambik Bangkol unik dan menarik

Desa Sambik Bangkol yang disingkat oleh Pak Camat sebagai Desa Samba adalah desa di mana saya dan teman-teman KKN saya diamanahkan.

Desa Sambik Bangkol adalah salah satu desa dari Kecamatan Gangga. Tetangga-tetangganya antara lain, Rempek, Genggelang, Gondang, dan Bentek. Desa Sambik Bangkol memiliki 9 dusun yang tahun 2014 ini dimekarkan manjadi 13 dusun. 9 dusun yang ada antara lain: Luk Barat,  Luk Timur, Jugil, Beriri Jarak, Kelongkong, Pepanda, Sambik Bangkol, Kopong Sebangun dan dusun paling ujung adalah Senjajak sekaligus dusun yang menjadi tempat banyaknya objek wisata yang unik dan menantang.

Berdasarkan keterangan dari sejumlah aparat desa dan sebagian warga bahwa awal berdirinya Desa Sambik Bangkol diambil dari salah satu dusun yang ada. Sambik Bangkol sendiri terdiri dari dua kata, Sambik yang berarti pohon  sambi dan Bangkol yang berarti mandul. Jadi Sambik Bangkol jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi Pohon Sambi yang mandul. Konon katanya, pohon sambi ini ada dipinggir sungai, selama bertahun-tahun tidak pernah berbuah sehingga disebut Sambik Bangkol. Saya sempat bertanya, apakah pohon sambi ini masih ada sampai sekarang? Saya mendapatkan jawaban yang tidak memuaskan, ada yang menjawab sudah di tebang, ada yang menjawab bahkan tidak tahu. Hmm.

Namun anehnya, yang menjadi tempat kantor desa berdiri malah bukan dusun Sambik Bangkol melainkan dusun Kelongkong. Di dusun inilah kami tinggal selama KKN. Rumah kepala desa pun sangat jauh dari kantor desa. terpisah oleh dua dusun yang jarak masing-masing dusun cukup jauh.

Kesan pertama, sebagai desa terjauh desa Samba merupakan desa yang paling kering. Ketika kami pertama menginjakkan kaki di tanah Samba, jalan menuju ke kantor desa sangat jauh, panas, kering, berdebu. Tapi ada satu hal yang membuat kami bersyukur, jalanya sudah hotmik. Kata pak kades, jalan hotmik ini sudah ada sejak tahun 2007 kalau tidak salah. Tapi selama KKN kesan pertama tersebut hanya kami berikan kepada sebagian dusun.hehe

Selama KKN kami tidak jarang menyambangi setiap dusun yang ada untuk mengeksekusi program kerja yang telah kami rencanakan. Sehingga sedikit tidak, kami tahu bagaimana kondisi setiap dusun. Dari pengamatan yang kami lakukan, kamu dapat mengklasifikasikan desa Sambik Bangkol menjadi dua, yaitu daerah kering dan daerah subur. Daerah kering dicirikan oleh, curah hujan jarang, tanah kering, pohon tidak sehat, suhu panas yang ditempati oleh  Luk Barat,  Luk Timur, Jugil, Beriri Jarak dan Kelongkong. Pada kelima dusun ini tanaman warga yang sering dijumpai adalah pohon jambu mete/jambu jebet/jambu monyet,dll. Hampir sebagian besar wilayah terdapat tanaman ini.

Sedangkan daerah subur dicirikan dengan suhu udara yang hangat hingga dingin, tanah subur, tidak ada lahan kosong yang tak terlihat tanaman, curah hujan cukup sering, tanaman tumbuh subur. Daerah subur ini ditempati oleh Pepanda, Sambik Bangkol, Kopong Sebangun dan Senjajak. Tanaman di daerah ini cukup variatif dan banyak dijumpai seperti: tamanan kacang, jambu mete, pohon pisang, pohon cokelat, pohon alpukat, pohon durian, pohon cengkih dan sebagainya.